Evaluasi Ramadhan Anda Dengan Ikat Makna

Ramadhan kali ini sebenarnya menjadi kesempatan emas bagi penulis untuk menulis. Banyak hal yang bisa ditulis salah satunya Ikat Makna Ramadhan Sehari-Hari. Apa itu menulis Ikat Makna Sehari-Hari? Istilah ini saya dapatkan dari Mas Hernowo, motivator menulis Mizan. Menurut dia, Ikat Makna Sehari-Hari adalah bagaimana kita mencatat atau merekam semua hal yang kita baca, kita lihat dan kita rasakan sehari-hari dengan bebas.Bagi para pemula dalam menulis, ikat makna sehari-hari menjadi cara belajar menulis yang paling efektif.

Karena sebuah gagasan akan muncul dari pengalaman-pengalaman yang kita rasakan. Bahkan seorang penilis profesional juga membutuhkan ikat makna sehari-hari ini untuk menulis gagasannya secara serius. Karena lagi-lagi kata Hernowo, seorang penulis menghasilkan gagasan-gagasannya lewat membaca buku, berinteraksi dengan orang lain dan pengalaman-pengalaman batin. Lebih serius lagi, setelah mengikat makna, lalu kita endapkan atau istilah dia kita eram beberapa saat lalu kita hasilkan sebagai sebuah gagasan baru.

Bagaimana menulis Ikat Makna Ramadhan Sehari-Hari? Tentu sangat mudah, kita tinggal menulis bebas saja. Menulis apa saja tentang perjalanan ibadah, nuansa dan pengalaman ritual serta spritual (batin) puasa kita yang kita jalani setiap hari. Satu contoh misalnya anda bisa menulis diri anda mulai sejak bangun tidur, makan sahur, berlapar-lapar disiang hari, buka puasa, solat tarwih, kumpul dengan keluarga dan makan sahur lagi. Coba anda tulis misalnya yang paling sederhana saja, apa menu sahur yang paling nikmat menurut anda? Bagaimana cara menahan lapar paling konyol di dunia? Bagaimana menunggu waktu buka puasa biar tidak terasa kalau kita sedang berpuasa.

Nah, jika itu saja anda tulis maka anda sudah menghasilkan tiga tulisan bermanfaat.Disamping itu, mengikat makna sehari-hari di bulan Ramadhan ini bisa juga menjadi alat refleksi diri tentang kualitas inbadah kita sehari-hari sampai tanggal 30 ramadhan nanti. Ini akan mampu memonitor apakah ibadah kita selama sebulan penuh ini ada peningkatan. Ini juga bisa anda tulis dengan tema berbeda, misalnya anda menulis tentang apa perbedaannya berpuasa tahun ini sama tahun lalu? Apa ibadah baru yang paling anda senangi di bulan ramadhan ini?

Dengan menulis seperti ini, insya allah kita akan bisa mengevaluasi ramadhan kita. Asal, kita menulis sejujur-jujurnya tentang diri kita, tentang ibadah kita.Saya kira itu saja yanbg bisa saya tulis pagi ini, untuk lebih baik lagi memahami ikat makna sehari-hari ini, ada bisa membaca teori Menulis Personal Ala Hernowo, atau cara menulis bebas ala Jonru yaang pernah saya posting di blog ini. Semoga bermanfaat!

Kamarku, 23 Juli 2012

Tweet